Berbicara Kepada Anak-anak

Jazakallahu khairan kasiro…this is very gd article, pls dont stop sending to share this good parenting tips…

“Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa.”
Dari materi oleh: Renate Zorn Konsultan Komunikasi, penulis “Good Conversation is for Everyone: Ten Steps to Better Conversations”
Anda mungkin tahu rasanya, bagaimana berkomunikasi dengan anak-anak. Terlebih lagi, anak-anak sendiri.

Berbicara kepada anak-anak, sebetulnya menyenangkan walau kadang-kadang mengesalkan. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian, mengingat pekanya perasaan mereka, mengingat masih sedikit dan sempitnya wawasan mereka, dan masih polosnya cara berpikir mereka.

Di sela semua “kelemahan” itu, ada satu kekuatan terbesar yang dimiliki hanya di saat tertentu dalam hidup setiap manusia. Kekuatan yang dimiliki hanya di saat manusia masih menjadi anak-anak, yaitu daya ingat dan daya cerna yang luar biasa pesat dan hebatnya. Berhati-hatilah.
Berhati-hatilah jika Anda bermasalah di kantor. Jangan sampai kekesalan Anda tertumpah pada diri dan perasaan mereka. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.

Berhati-hatilah jika Anda bermasalah dengan pasangan atau keluarga Anda. Jangan sampai kemarahan Anda terlampiaskan pada perasaan dan jiwa yang masih benar-benar apa adanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua.
Berhati-hatilah jika jalan hidup Anda tidak sesempurna yang Anda minta. Jangan sampai kekecewaan Anda menerpa pada hati dan pikiran suci mereka. Sebab Anda akan menciptakan anak-anak yang penuh cacat dan cela di dalam jiwanya. Apapun yang buruk dari mereka, akan berasal dari perkataan Anda sebagai orang tua. Berikut ini adalah tips dari seorang konsultan komunikasi yang mendalami persoalan komunikasi antar pribadi, termasuk berkomunikasi dengan anak-anak.

TERSENYUMLAH DENGAN TULUS PADA MEREKA
Smile! And mean it! Lebih dari 50% komunikasi Anda, dilakukan dengan bahasa tubuh termasuk ekspresi wajah. Saat berbicara kepada anak-anak, persentase itu akan bertambah. Sebab bahasa tubuhlah yang lebih mereka pahami, ketimbang bahasa intelektual Anda sebagai orang dewasa.

JANGANLAH MERENDAHKAN MEREKA

Janganlah berbicara dengan merendahkan mereka. Adalah baik untuk mengetahui terlebih dahulu, seberapa jauh pemahaman mereka tentang suatu topik. Snorklinglah sebelum diving.

GUNAKANLAH ALAT PERAGA

Gunakan sesuatu yang anak-anak dapat melihat, mendengar dan menyentuhnya. Gunakanlah alat peraga secukupnya. Tidak perlu kebanyakan dan bertaburan. Anda tahu bagaimana anak-anak. Dengan alat peraga, mereka akan lebih mudah mengingat berbagai hal.

SEDERHANAKANLAH BICARA ANDA
Anak-anak akan cepat lelah dengan deskripsi yang terlalu detil, dan dengan teori serta konsep. Gunakanlah cerita, untuk mendemostrasikan informasi yang akan Anda sampaikan. Buatlah proses itu menjadi fun.

BERTANYALAH PADA MEREKA

Pertanyaan akan membuat anak-anak berpikir dan terlibat. Menjawab pertanyaan, bertanya, mengutarakan pendapat, dan melakukan evaluasi, adalah lebih menyenangkan bagi mereka dalam memahami berbagai fakta.

ANTUSIASLAH DI HADAPAN MEREKA
Jadilah antusias dan enerjik. Ini akan membuat Anda dan mereka tetap terjaga dan tertarik pada topik.

PAKAILAH KACAMATA MEREKA

Anak-anak melihat berbagai hal dengan cara pandang yang berbeda. Mereka melihatnya dengan kacamata mereka, bukan kacamata Anda. Concern, prioritas dan sistem nilai mereka, juga berbeda. Temukanlah apa yang penting bagi mereka, sebelum berbicara. Doronglah mereka untuk meminta penjelasan, jika mereka tidak memahami apa yang Anda katakan.

MEREKA TIDAK PEDULI ANDA SEBAGAI PEMBICARA
Mereka, tidak peduli apakah Anda seorang pembicara yang hebat atau tidak. Apa yang mereka inginkan, hanyalah kejujuran, antusiasme, dan respek. Jika Anda melakukan kesalahan berbicara atau lupa akan sesuatu, tak perlu khawatir. Anak-anak itu menyenangkan, sebab mereka tak akan menghakimi Anda. Teruskan saja bicara Anda.

JUJURLAH PADA MEREKA

Jika Anda tidak tahu jawaban dari pertanyaan mereka, jujur saja. Tak usah Anda karang-karang jawabannya. Anak-anak, biasanya mengetahui jika Anda ngibul. Bilang saja nanti akan Anda cari jawabannya. Dan ingatlah, mereka akan menagihnya.

LIBATKANLAH MEREKA

Libatkanlah mereka. Jika ada bagian dari bicara Anda di mana mereka bisa tampil ke depan, melakukan penghitungan, atau membicarakan sesuatu, berikan kesempatan itu pada mereka.

JIKA MEREKA HARUS DUDUK DAN DIAM: TEKNIK ABC

Ada saat atau sesi tertentu di mana anak-anak memang diharapkan hanya duduk dan mendengarkan. Untuk sesi seperti ini, Anda hanya perlu melakukan beberapa penyesuaian.

A: Attention Span
Attention span atau rentang perhatian, adalah faktor yang membedakan kemampuan mendengar, antara anak-anak dan orang dewasa. Setelah dewasa, Anda telah bisa mengembangkan kemampuan untuk lebih fokus dan lebih lama bertahan mendengarkan sesuatu. Anak-anak belum bisa sejauh itu.

Perhatikanlah acara bagus untuk anak-anak di televisi. Semuanya dipecah-pecah ke dalam berbagai segmen yang pendek-pendek. Dibuat seperti itu, agar anak-anak tetap duduk dan mendengarkan.

Jika anak-anak terlibat dalam suatu aktivitas yang tidak dipilihnya sendiri, mereka akan lebih enggan mendengarkan. Prediksilah secara realistis, berapa lama mereka akan tetap fokus.

B: Break it Up

Jika Anda berbicara pada sekelompok anak-anak, pecahlah mereka menjadi kelompok-kelompok kecil. Jika bicara Anda akan panjang atau menyangkut beberapa isu sekaligus, pecahlah bahan bicara Anda menjadi potongan-potongan yang sederhana dan mudah dicerna.

C: Children are Still Children
Seberapa pun besarnya energi dan antusiasme Anda, mereka tak akan pernah melihatnya dari perspektif Anda. Selogis apapun pernyataan Anda, mereka tak akan pernah melihatnya seperti Anda melihatnya. Cobalah untuk memasuki sudut pandang mereka, kemudian bertanyalan WIIFM (What’s In It For Me?). Sebab, mereka juga punya yang namanya minat dan ketertarikan pada sesuatu.

KESIMPULAN
Sebagian besar dari kita, adalah orang-orang dewasa yang tak sempurna, manusia-manusia yang penuh dengan cacat dan cela. Sebagian besarnya, disebabkan oleh kata dan bicara para orang tua kita. Kita masih bisa merasakan bekas dan carut-marutnya. Itulah luka lama kita, yang kecil kemungkinan bisa hilang selamanya.
Kita tidak akan menyalahkan para orang tua. Sebab mereka hanya berjalan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan, sejalan dengan impian dan harapan, seiring dengan wawasan dan kemampuan. Begitulah yang telah terjadi, dan kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, kecuali membangun masa depan.
Apa yang terpenting, adalah menciptakan masa depan yang lebih baik dan makin baik. Masa depan dari anak-anak kita.
Kita tak ingin mereka sama tak sempurnanya dengan kita. Kita ingin mereka lebih baik dari kita. Kita tak ingin semua cacat dan cela menggores lagi, seperti yang terjadi pada diri kita sendiri. Kita tak ingin semua itu datang dan datang lagi. Oleh sebab itu, janganlah kita ulangi kembali.
Anak-anak tetaplah anak-anak. Orang dewasa mestinya makin dewasa.
Ikhwan Sopa

Muslim Yang Sempurna – Hadis Munthahharah

Daripada Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radiallahu’anhu telah berkata:

Telah datang seorang Arab desa kepada Rasulullah S.A.W yang mana dia telah menyatakan tujuannya:
“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya kedatangan aku ini adalah untuk bertanya engkau mengenai apa yang akan sempurnakan diriku di dunia dan akhirat.”
Maka baginda S.A.W telah berkata kepadanya: “Tanyalah apa yang engkau kehendaki“

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang yang alim
Baginda S.A.W menjawab: Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang paling kaya
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang yakin pada diri maka engkau akan jadi orang paling kaya

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang yang adil
Baginda S.A.W menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang yang paling baik
Baginda S.A.W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia

Dia berkata: Aku mahu menjadi orang yang istimewa di sisi Allah
Baginda S.A.W menjawab: Banyakkan zikrullah nescaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah

Dia berkata: Aku mahu disempurnakan imanku
Baginda S.A.W menjawab: Perelokkan akhlakmu nescaya imanmu akan sempurna

Dia berkata : Aku mahu termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik).
Baginda S.A.W menjawab: Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin Dia tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsini

Dia berkata: Aku mahu termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda S.A.W menjawab: Tunaikan segala kewajipan yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat

Dia berkata: Aku mahu berjumpa Allah dalan keadaan bersih daripada dosa
Baginda S.A.W menjawab: Bersihkan dirimu daripada najis dosa nescaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa

Dia berkata: Aku mahu dihimpun pada hari qiamat di bawah cahaya
Baginda S.A.W menjawab: Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitung pada hari qiamat di bawah cahaya

Dia berkata: Aku mahu dikasihi oleh Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab: Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain nescaya Allah akan mengasihanimu pada hari qiamat

Dia berkata: Aku mahu dihapuskan segala dosaku
Baginda S.A.W menjawab: Banyakkan beristighfar nescaya akan dihapuskan (kurangkan) segala dosamu

Dia berkata: Aku mahu menjadi semulia-mulia manusia
Baginda S.A.W menjawab: Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain nescaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia

Dia berkata: Aku mahu menjadi segagah-gagah manusia
Baginda S.A.W menjawab: Sentiasa menyerah diri (tawakkal) kepada Allah nescaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia

Dia berkata: Aku mahu dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda S.A.W menjawab: Sentiasa berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki

Dia berkata: Aku mahu termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya
Baginda S.A.W menjawab: Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh mereka

Dia berkata: Aku mahu diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab: Jangan marah kepada orang lain nescaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasulNya

Dia berkata: Aku mahu diterima segala permohonanku
Baginda S.A.W menjawab: Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan diterimaNya

Dia berkata: Aku mahu agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S.A.W menjawab: Tutuplah keburukan orang lain nescaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat

Dia berkata: Siapa yang terselamat daripada dosa?
Baginda S.A.W menjawab: Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan, mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan

Dia berkata: Apakah sebesar-besar kebaikan di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab: Elok budi pekerti, rendah diri dan sabar dengan ujian (bala )

Dia berkata: Apakah sebesar-besar kejahatan di sisi Allah?
Baginda S.A.W menjawab: Buruk akhlak dan sedikit ketaatan

Dia berkata: Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat?
Baginda S.A.W menjawab: Sedekah dalam keadaan sembunyi (tidak diketahui) dan menghubungkan kasih sayang

Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda S.A.W menjawab: Sabar di dunia dengan bala dan musibah

Telah berkata Imam Mustaghfirin:“Aku tidak pernah menjumpai hadis yang besar dan merangkumi kesempurnaan agama dan bermanafaat selain hadis ini….“

Perbuatan Keji: Mengumpat – Adalah Dosa Besar

AKHLAK atau budi pekerti yang baik merupakan darjat paling tinggi bagi umat Islam. Akhlak yang baik akan menentukan kuat atau lemahnya suatu bangsa atau negara. Apabila suatu bangsa sudah tidak memiliki moral yang baik maka bangsa itu sedang menempuh jalan kehancuran.

Mengenai akhlak terhadap sesama manusia, al-Quran memberi petunjuk bukan hanya dalam bentuk larangan melakukan hal-hal yang negatif seperti membunuh, tetapi juga memaki hamun, menyakiti hati dengan cara menceritakan aib seseorang di belakangnya tanpa mempedulikan aib itu benar atau salah.

Memperkatakan sesuatu menyentuh peribadi seseorang sehingga boleh mencemar kewibawaannya di khalayak ramai atau memperkatakan sesuatu yang bukan menyentuh peribadi dengan maksud untuk menjatuhkan seseorang tanpa pengetahuan orang yang diperkatakan, maka itu adalah umpatan.

Keangkuhan yang ada pada diri seseorang juga menyebabkan dia mengumpat orang lain akibat tidak dapat menerima hakikat yang orang lain itu lebih baik dan lebih mulai daripada dirinya. Dia berbuat begitu kerana merasakan dirinya lebih layak dan terbaik atau lebih baik lalu merendah-rendahkan orang tersebut.

Dalam hal mengumpat, jumhur ulama telah sepakat mengatakan bahawa ia adalah satu perbuatan keji dan dosa besar. Pengumpat, pemfitnah termasuk dalam kategori pencela yang mana mereka itu semuanya dijanjikan dengan azab neraka. Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:

“Kecelakaan besar bagi tiap-tiap pencaci dan pengeji.” (Surah Al-Humazah ayat 1).

Memang tidak dapat dinafikan dalam keadaan tertentu membicarakan tentang kedurhakaan seseorang itu diharuskan. Namun persoalannya apakah orang yang diumpat itu sudah nyata dari segi kefasikan dan kekejian perbuatannya atau sekadar prasangka buruk kita sahaja tanpa bukti yang sahih dan kukuh. Imam Malik meriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:

“Jauhilah berprasangka, kerana prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta. Janganlah kamu meneliti rahsia orang lain, mencuri dengar, bersaing yang tidak baik, saling mendengki, saling membenci, saling membelakangi. Jadilah kamu ini sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara”.

Dalam hadis lain,

Nabi s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Apakah kamu sekelian tahu apa itu ghibah? Para sahabat menjawab: “Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih tahu.” Lalu Nabi bersabda: “Kamu menceritakan sesuatu tentang diri saudara kamu yang ia tidak sukai.” Salah seorang sahabat bertanya: “Bagaimana pendapat tuan hamba, jika apa yang saya perkatakan itu memang ada pada diri saudara saya. Baginda menjawab: “Walaupun apa yang kamu perkatakan itu memang ada pada diri saudara kamu, ia tetap ghibah terhadapnya. Dan sekiranya tidak ada maka engkau telah melakukan dusta terhadap dirinya.” (Riwayat Muslim).

Keji
Justeru larangan mengumpat sangat keras (dosa besar dan keji), maka Allah menyerupakan perbuatan ghibah (mengumpat) dengan memakan daging manusia yang sudah menjadi bangkai.

Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Hurairah bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:

“Setiap harta, kehormatan dan darah seorang muslim adalah haram atas Muslim lainnya. Cukup buruklah seseorang yang merendahkan saudaranya sesama Muslim.”

Dalam sebuah hadis dinyatakan berkaitan dengan keburukan mengumpat sebagaimana sabda Nabi s.a.w.

“Mengumpat atau membicarakan aib orang lain itu lebih teruk dosanya daripada perbuatan zina. Mereka(para sahabat) bertanya: “Mengapa demikian wahai Rasulullah?” Nabi bersabda: “Orang lelaki berzina lalu ia bertaubat, maka Allah akan mengampuninya. Adapun orang yang mengumpat, tidak akan diampuni, kecuali orang yang diumpat itu memaafkannya terlebih dahulu. “Manakala balasan yang disediakan untuk orang mengumpat ialah sebagaimana sabda Nabi maksudnya: “Orang-orang yang mengumpat, orang-orang yang mencela dan orang yang melaga-lagakan orang serta orang yang membuat hina atau cela terhadap orang yang bersih daripada sifat keji atau cela itu. Maka nanti di hari Kiamat mereka semua akan dikumpulkan atau himpunkan dalam rupa anjing”.

Antara lain, orang yang mengumpat itu akan diambil pahala dan kebajikan yang dia lakukan serta diberikan kepada orang yang diumpatnya pada hari kiamat nanti sebagai balasan.

Islam melarang keras perbuatan menghina, mencela, memfitnah orang lain kerana dengan perbuatan-perbuatan itu boleh menyebabkan putusnya hubungan persaudaraan. Perbuatan seumpama itu boleh menjatuhkan maruah orang yang terlibat. Malah perbuatan seperti ini amat tidak sesuai sama sekali dengan orang beriman, kerana orang beriman itu hendaklah sentiasa menyedari dirinya juga lemah, kurang dan ada keburukan.

Namun orang yang tidak beriman atau tidak benar-benar beriman sahaja yang lupa diri dan sengaja atau sentiasa mencari kelemahan dan mendedahkan keburukan atau kelemahan orang lain.
Mengumpat adalah satu sikap daripada beberapa sifat akhlak buruk yang harus dihindarkan daripada menjadi amalan dalam kehidupan seharian. Dalam sebuah hadis daripada Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud dan al-Tirmizi yang bermaksud:

“Dan sesiapa yang menutup keaiban seseorang Islam, nescaya Allah menutup keaibannya di dunia dan di akhirat.”

Sesiapa sahaja yang sengaja mencari jalan kelemahan seseorang yang lain dan mengintai-intai keaiban orang lain, sesungguhnya orang itu tidak dijamin keselamatannya. Sebaliknya bukan keaiban orang yang disebarnya terdedah kepada orang tetapi keaibannya juga akan terbuka dengan sendirinya.
Allah akan mendedahkan kelemahan di dalam lingkungan rumah tangganya sebagai balasan ke atasnya yang suka mencari-cari kelemahan dan aib orang lain.

Rasulullah s.a.w. sentiasa berdoa agar lisannya digunakan dalam hal-hal yang baik. Lisannya tidak pernah digunakan untuk memfitnah atau mengumpat, menyinggung perasaan orang lain, kata-kata kasar atau kotor atau untuk menghina orang lain.

Ketika kita berbeza pendapat apa yang harus dilakukan ialah selalu memegang teguh etika Islam iaitu tidak menghilangkan etika bicara yang baik dan sopan. Perkataan yang baik atau sopan merupakan kunci pergaulan yang boleh mengeratkan tali persahabatan yang abadi.

Di dalam al-Quran disebut dengan bermacam-macam istilah termasuk Qaulan maruf (perkataan yang baik) Surah al-Nisa:5; Qaulan baligha (perkataan yang menyentuh perasaan) Surah al-Nisa: 63; Qaulan sadida (perkataan yang lurus dan bermakna) Surah al-Ahzab: 70; Qaulan karima (perkataan yang mulia) surah al-Isra: 23; Qaulan ahsan (perkataan yang terbaik) surah Fuhshilat: 33; Qaulan layyina (perkataan yang lemah lembut) surah Thaha: 44; Qaulan azhima (perkataan yang agung) surah al-Isra: 40; Qaulan thayyib (perkataan yang bersih/baik) surah al-Hajj: 24.

Kita sesama Islam hendaklah menjaga dan mempertahankan nama baik dan kehormatan sesama Muslim.

* PENULIS ialah Pengurus Penyelidikan,Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (Yadim).

MOTIVASI DIRI (PEMBAKAR/PEMULIH SEMANGAT)




1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi. Jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

3. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

4. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

5. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

6. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hari orang lain pula.

7. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yangkita temukan di dalam dia.

8. Orang-orang yang paling berbahagiapun tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

9. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu.

10. Hanya diperlukan waktu seminit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

11. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

12. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

13. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

14. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mahu mencuba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup, jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

15. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu. Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

16. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian, janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

17. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang disekelilingmu tersenyum. Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

8C SEBAB SUAMI BENCI ISTERI – Dr Fadzilah Kamsah

C1. CABAR
Lelaki mempunyai ego mereka tersendiri. Jadi mereka tidak suka dicabar terutama sekali oleh wanita. Wanita perlu tahu batas tindakan mereka agar lelaki tidak rasa tercabar.Isteri kalau bergaduh dengan suami mulalah kata “Kalau awak berani cubalah cari perempuan lain! Dr Fadillah kata JGN CABAR SUAMI… nanti suami buat betul-betul isteri juga yg putih mata..

C2. CABUL
Cabul ni bermaksud keji dari segi perangai sehingga seseorang wanita itu langsung tidak malu. Misalnya bergaul bebas dgn lelaki yang bukan muhrim tanpa menghirau batas pergaulan.Juga perbuatan & kata2 isteri yang tak sopan (isteri hilang sifat malu)seperti keluarkan kata2 yg tidak baik pada mertua…

C3. CELUPAR
Wanita yg cantik akan kelihatan hodoh jika mulutnya celupar.Celupar lebih kurang cabul juga. Isteri selalu cakap yang tidak manis, selalu terlepas cakap pada suami sehingga membuat suami jauh hati.

C4. COMOT
Terdapat wanita yg cantik tetapi comot. Comot ini samada melibatkan wajah wanita itu, penampilannya yg selekeh,kerja yg dilakukan serta tindak-tanduknya. Contohnya, isteri bila nak keluar rumah baru nak bersolek dan comel tapi kat rumah comot. Suami pula di tempat kerja asyik pulak nampak yg comel2 aje… Ada isteri kata – mekap untuk suami, tapi kat rumah tak praktik pun.

C5. CEMBURU
Cemburu perlu dalam sesuatu hubungan.Tetapi wanita yg terlampau cemburu hingga pasangannya merasa terkongkong akan membawa padah kepada perhubungan mereka. Ini membuatkan lelaki akan rasa diri mereka tidak dipercayai. Suami lemas kalau isteri cemburu berlebih-lebihan… sikit2 dok telefon suami kat tempat kerja. Suami baru balik kerja dah kita tanya macam-macam. Suami balik lewat overtime dah syak yg bukan2…

C6. CEREWET
Kata ulama hati wanita terletak pada mulutnya.Oleh itu wanita perlu mengawal percakapannya. Suami tak suka bila isteri cerewet tak bertempat. Contohnya kalau suami bawa makan luar, isteri nak tempat yang class2 aje. Restoran nak ada air-cond aje.

C7. CINCAI
Buat kerja rumah cincai, masak cincai, kemas rumah cincai, jaga anak cincai.Dr Fadillah kata suami paling benci bila isteri cincai jaga anak…anak dah masuk longkang tapi mak dok lepak depan tv lagi….

C8. CUAI
Kebiasaan lelaki tidak suka jika pasangannya cuai terutama apabila ia melibatkan masa. Misalnya apabila suami menetapkan keluar jam 3 tetapi pada masa yg ditetapkan isteri masih sibuk bersiap,bersolek, mengemas.Ini akan membuatkan mereka benci kerana situasi sebegini.

8C ini lambang keperibadian muslimah yang lemah akhlaknya.Berpelajaran tinggi belum tentu tinggi akhlaknya. Tapi kita insan yg mudah lupa & lalai… ada masa2 tertentu, mungkin juga kerana sifat suami & keadaan sekeliling yang buat kita mempunyai salah satu ciri2 8C tu

Jangan Lupa Jadi Isteri Setelah Bergelar Ibu

Sekadar Perkongsian…

Menurut Dr Haji Mohd Fadzilah Kamsah kebanyakkan lelaki yang berumahtangga mahukan seorang isteri.Suami tidak peduli samada isterinya melahirkan seorang anak atau 10 orang anak,yang penting baginya dia masih memerlukan isteri. Tetapi, sambungnya, ramai isteri selepas mempunyai tiga atau empat orang anak menjadi ibu dan kurang menjadi isteri.

Peringkat awal mungkin suami boleh bertahan, menyenduk nasi sendiri, ambil nasi sendiri, ambil air sendiri sebab isteri sibuk melayan anak-anak tetapi lama-kelamaan suami menjadi bosan. Penat di pejabat dan di rumah pula tidak mendapat layanan isteri. Beliau menekankan, ramai suami tidak tahan apabila isterinya menjadi ibu sehingga suami merasa terpinggir. Di luar banyak terdapat gejala-gejala yang mengambil alih tugas isterinya di rumah untuk melayan makan-minumnya.

Ada wanita lain dengan ramah akan bertanya, “Encik nak minum, saya siapkan kopi,encik nak makan nanti saya hidangkan nasi….”. Ini akan membuatkan suami merasa wanita itu melayannya dengan baik sedangkan di rumah dia hanya mendengar kata-kata, “You buat sendirilah, I sibuk nak layan budak-budak ni. I penatlah…”

Suami yang longgar pengetahuan agamanya dan tidak tahu tanggungjawab akan mudah berlaku curang walaupun sepatutnya dia membantu dan faham keadaan isteri. Pesan beliau, “Isteri jangan lupa menjadi isteri”. Sambut suami balik dari pejabat, ambil begnya, layan sekejap, tuangkan air dan berikan sentuhan sayang walaupun hanya dua atau tiga minit walau sibuk bagaimana sekalipun. Jangan disebabkan dua atau tiga minit ini, akhirnya suami lebih senang dilayan oleh wanita lain.

Seperti yang sering beliau nyatakan, orang lelaki mudah perasan. Apabila ada wanita muda menunjukkan minat, berbuat baik, lelaki yang berumur akan mudah perasan. Malah tambahnya lagi, ada wanita lain yang menghargai dirinya lebih dari isteri yang dirumah yang sentiasa mengomel dan memperkecilkan diri suami.

Wallahualam bissawab.

(Datuk Dr Haji Mohd Fadzilah Kamsah)

10 Ciri-Ciri Isteri Yang Solehah

Mari hayati pesanan isteri ‘Auf bin Muhlim Ashaibani kepada puterinya ketika hendak bernikah dengan al Haris bin Amr, raja negeri Kandah. Sewaktu utusan diraja hendak membawa pengantin untuk disampaikan kepada raja, ibunya berwasiat kepada anak perempuannya:

“Wahai anakku! Kalaulah wasiat ini untuk kesempurnaan adabmu, aku percaya kau telah mewarisi segala-galanya, tetapi ia sebagai peringatan untuk yang lalai dan pedoman kepada yang berakal.

Andai kata wanita tidak memerlukan suami kerana berasa cukup dengan kedua ibu bapanya, tentu ibumu adalah orang yang paling berasa cukup tanpa suami. Tetapi wanita diciptakan untuk lelaki dan lelaki diciptakan untuk mereka.

Wahai puteriku, Sesungguhnya engkau akan meninggalkan rumah tempat kamu dilahirkan dan kehidupan yang telah membesarkanmu untuk berpindah kepada seorang lelaki yang belum kamu kenal dan teman hidup yang baru. Kerana itu, jadilah ‘budak’ wanita baginya, tentu dia juga akan menjadi ‘budak’ bagimu serta menjadi pendampingmu yang setia.

Peliharalah sepuluh sifat ini terhadapnya, tentu ia akan menjadi perbendaharaan yang baik untukmu.

Pertama dan kedua, berkhidmat dengan rasa puas serta taat dengan baik kepadanya.

Ketiga dan keempat, memerhatikan tempat pandangan matanya dan bau yang diciumnya. Jangan sampai matanya memandang yang buruk daripadamu dan jangan sampai dia mencium kecuali yang harum daripadamu.

Kelima dan keenam, memerhatikan waktu tidur dan waktu makannya, kerana lapar yang berlarutan dan tidur yang terganggu dapat menimbulkan rasa marah.

Ketujuh dan kelapan, menjaga hartanya dan memelihara kehormatan serta keluarganya. Perkara pokok dalam masalah harta adalah membuat anggaran dan perkara pokok dalam keluarga adalah pengurusan yang baik.

Kesembilan dan kesepuluh, jangan membangkang perintahnya dan jangan membuka rahsianya. Apabila kamu tidak mentaati perintahnya, bererti kamu melukai hatinya. Apabila kamu membuka rahsianya kamu tidak akan aman daripada pengkhianatannya.

Kemudian janganlah kamu bergembira di hadapannya ketika dia bersedih atau bersedih di hadapannya ketika dia bergembira. Jadilah kamu orang yang sangat menghormatinya, tentu dia akan sangat memuliakanmu.

Jadilah kamu orang yang selalu sepakat dengannya, tentu dia akan sangat belas kasihan dan sayang kepadamu.

Ketahuilah, sesungguhnya kamu tidak akan dapat apa yang kamu inginkan sehingga kamu mendahulukan keredaannya daripada keredaanmu, dan mendahulukan kesenangannya daripada kesenanganmu, baik dalam hal yang kamu sukai atau yang kamu benci dan Allah akan memberkatimu.”

Nasihat di atas seharusnya diterima dengan beberapa asas penting:

* Suami yang dicari adalah suami yang beriman lagi taat kepada perintah Allah.
* Ketaatan kepada suami adalah wajib dengan syarat beliau tidak melakukan perkara yang bertentangan dengan syariat Allah.
* Begitulah hukum Allah, di sana sentiasa ada ‘dua bahagian muka syiling’. Kalau diperhati setiap nasihat di atas, perbuatan kita yang positif akan menghasilkan reaksi dan tindak balas positif juga dengan izin Allah.

Saya sering mengingatkan diri sendiri dan semua bahawa kitai dari muda hingga sekarang dan masih sangat mempercayai bahawa: “Kita hanya boleh mengubah diri sendiri. Percayalah apabila kita berubah, persekitaran dan orang di sekeliling juga akan berubah secara positif.

18 Ciri-Ciri Suami Yang Soleh

1. Suami yang taat dalam melaksanakan perintah serta suruhan Allah dan RasulNya dan dapat pula membimbing isterinya

2. Suami yang mampu memberikan nafkah sama ada zahir ataupun batin

3. Suami yang sedia memberikan nasihat, bimbingan , dorongan , didikan dan tunjuk ajar dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab rumah tangga dan juga terhadap Allah S.W.T.

4. Suami yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan isteri yang timbul bersama jiran tetangga atau sebagainya.

5. Suami yang dapat memberikan pemerhatian dalaam hal keselamatan, kebajikan dan kesihatannya.

6. Suami yang dapat menyediakan tempat tinggal, pakaian dan makanan yang sempurna mengikut kemampuannya

7. Suami yang penyabar dan tidak mengggunakan kekerasan dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau untuk mendapatkan sesuatu.

8. Suami yang tidak cemburu buta tanpa asas terhadap isterinya yang mana boleh merosakkan keutuhan rumah tangga mereka.

9. Sentiasa memberikan kasih sayang, belas kasihan dan pergaulan yang baik terhadap isterinya.

10. Suami yang sentiasa menjaga rahsia isterinya dan tidak didedahkan kepada orang lain.

11. Suami yang ikhlas dan jujur serta dapat menepati janji terhadap isteri dan anak-anak.

12. Suami yang menjauhkan diri dari perbuatan maksiat seeprti meminum minuman keras, berjudi, berzina, menipu, mencuri dan sebagainya.

13. Suami yang dapat memberikan penjagaan dan pemerhatian yang baik terhadap isterinya. Penjagaan ini meliputi semua hal termasuk kehormatannya.

14. Suami mestilah bijak memahami persaan dan hati isteri sama ada dengan perbuatan atau perkataan, jangan biarkan dirinya dalam keadaaan bersedih.

15. Suami yang sentiasa mengutamakan kebersihan diri, zahir dan batin.

16. Suami mestilah menahan dirinya dari bergaul secara bebas dengan wanita lain.

17. Suami yang dapat menyelidiki secara cermat dan teliti segala hal yang disampaikan oleh orang lain yang berkaitan dengan isterinya.

18. Suami yang bijak dalam memimpin rumah tangganya dan melaksanakan tugas dengan penuh amanah serta bertanggungjawab.

8 Ciri-Ciri Wanita Solehah

(Dipetik dari laman http://akanmati.wordpress.com)

1. Mencintai Allah dan Rasul

Melebihi cinta dan ketaatan kepada orang lain.Sabda Rasulullah s.a.w : “Tiga perkara sesiapa yang memilikinya akan mendapat kemanisan iman: menjadikan Allah dan Rasulnya lebih di cintai daripada kedua-duanya…” Riwayat al-Bukhari dan Muslim.

Mencintai Allah dan Rasul dengan mentaati segala suruhan dan larangan syarak.

Sabda Rasulullah s.a.w melalui hadis qudsi: “hamba-ku yang mendekatkan diri kepada-ku dengan melakukan amalan fardu lebih aku cintai. Sentiasalah hamba-ku berterusan menghampiriku dengan melakukan amalan sunat sehingga aku mengasihinya. Apabila aku mengasihinya, jadilah aku pendengarnya yang dia mendengar dengannya, penglihatan yang dia melihat dengannya, tangan yang dia memukul dengannya dan kaki yang dia berjalan dengannya, kalau dia meminta kepadaku, pasti aku akan memberinya dan kalau dia memohon perlindunganku, pasti aku akan melindunginya” Riwayat al-Bukhari.

Termasuk mencintai Rasulullah mengikut dan mencintai baginda dalam setiap perkara Firman Allah s.w.t :”Katakanlah (wahai Muhammad): jika benar kalian mencintai Allah, maka ikutlah aku,nescaya Allah akan mengasihi kalian, Dan (ingatlah), Allah maha pengampun; lagi maha mengasihani”:- surah Ali Imran:31

2. Mentaati Ibu Bapa

Sentiasa mentaati ibu bapa dalam perkara makruf menasihati ke arah kebaikan. Jangan menderhaka kepada keduanya.

Firman Allah s.w.t “Dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapa”- surah al-Israk:23
Sebelum bersuami ketaatan kepada ibu bapa adalah yang lebih utama selepas Allah dan Rasul.

3. Mentaati Suami Dalam Perkara Makruf


Setelah berkahwin ketaatan kepada ibu bapa berpindah kepada suami. Mentaati dalam perkara yang baik dan harus. Apabila suami menyuruh kepada maksiat tiada lagi ketaatan.

Sabda Rasulullah s.a.w: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam perkara maksiat kepada Allah”.-

Rasululllah bersabda, “Jika diizinkan seorang manusia sujud kepada manusia,tentu aku akan suruh wanita-wanita sujud kepada suaminya”.-Riwayat al-Tirmizi hasan sahih.

Rumahtangga bahagia sebenarnya terletak pada isteri yang solehah. Ia taat kepada perintah Allah dan Rasul serta setia kepada suami yang soleh.

“Wanita yang solehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak berlaku curang serta memelihara rahsia dan harta suaminya ) di belakang suaminya, oleh kerana Allah telah memelihara mereka…” (Surah An-Nisa’:34)

4. Menguruskan rumahtangga

Seorang isteri Muslimah disuruh oleh Allah agar sentiasa berada dirumah dan tidak boleh pergi kemana-mana sesuka hati tanpa izin suami. Duduk dirumah bukan bererti hanya berdiam diri sahja tetapi mengerjakan tugas sebagai isteri.

Hikmah daripada perintah Allah tersebut iaitu, supaya para isteri dapat menjaga dan mendidik anak secara lebih sempurna ketika suami mencari rezeki. Masa lapang ia perlu di isi dengan menambah pengetahuan tentang ugama sebagai bekalan untuk menghadapi ujian hidup pada masa hadapan dan membimbing keluarga ke arah kebaikan.

Sabda Rasulullah s.a.w “Menuntut ilmu wajib ke atas setiap muslim”. Riwayat Ibn Majah Sahih oleh al-Albani dalam Sunan Ibn Majah.

Bijaksana menguruskan hal rumahtangga mendahulukan amalan yang wajib daripada yang sunat. Amalan sunat dan tanggungjawap kepada suami dan keluarga perlu didahulukan kewajipan sebagai isteri daripada amalan sunat yang lain.Sabda Rasulullah s.a.w: “Tidak halalbagi wanita berpuasa sedangkan suaminya ada di sisi tanpa keizinannya”.- Fath al-Bari, Kitab al-Nikah.

5. Berhias untuk suami

Menghias diri merupakan kegemaran wanita. Namun kadangkala wanita yang tidak faham akan kewajipannya,ia berhias diri ketika akan keluar rumah. Tetapi ketika di rumah ia dalam keadaan tidak bersih. Padahal di dalam Islam menganjurkan supaya isteri berhias hanya untuk suami.

Sebuah riwayat menceritakan : “Rasulullah s.a.w ditanya tentang sebaik-baik wanita. Baginda menjawab:Yang menyukakan kamu apabila memandangnya. Apabila disuruh, dia patuh, menjaga rahsiamu dengan baik dan menjaga harta kamu”.- Riwayat Ahmad dan selainnya dihasankan oleh al-Albani.

Tujuan isteri berhias ketika di rumah ialah supaya suami terhibur. Jika suami pulang dari tempat kerja dalam keadaan letih dengan melihat isteri dalam keadaan berseri-seri serta pakaian yang bersih, maka ia menjadi penawar kepada suami. Sehingga keletihan dalam mencari rezeki tadi menjadi hilang, dan bertambahlah kasih sayangnya terhadap isteri.

Sabda Rasulullah SAW: “Dari Jabir ra. Ia berkata: Kami pernah pergi bersama-sama Rasulullah di dalam satu peperangan. Ketika kami sampai ke Madinah, kami ingin masuk ke rumah masing-masing. Maka Rasulullah SAW pun bersabda: Bersabarlah, iaitu masuklah pada waktu malam iaitu selepas Isyak, supaya isteri dapat bersikat rambutnya yang kusut dan supaya ia dapat berhias kerana telah lama telah ditinggalkan suaminya.” (HR:Muttafaqun Alaihi)

Berhias bukan sahaja bagi menyambut kepulangan suami dari tempat kerja tetapi juga ketika suami ada di rumah. Wanita Islam hanya boleh berhias untuk dirinya sendiri dan untuk suaminya. Berhias mestilah dilakukan secara besederhana , kerana tujuan berhias agar ia kelihatan bersih dan senang dilihat oleh suami.

6. Berpakaian menurut ajaran Islam


Isteri yang menutup auratnya merupakan isteri yang solehah, Allah SWT berfirman, ertinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah sebagai perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian daripada tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surah Al-A’raar:26)

Wanita solehah perlu memastikan dirinya bersih , kemas dan cantik di rumah bersama suaminya. Apabila melangkah keluar rumah pakaian yang dipilih sentiasa memenuhi syarat syarak menutup aurat dengan sempurna. Dilarang memakai pakaian yang menampakkan susuk tubuh aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali muka dan kedua-dua tangan hingga ke pergelangan.

7. Menjaga batas pergaulan

Allah memerintahkan para wanita agar menundukkan pandangan ketika berhadapan dengan lelaki ajnabi. Jika terdapat sebarang urusan, dia menjaga batasan yang sepatutnya. Ia perlu bagi mengelakan fitnah.

8. Bersahabat dengan wanita solehah

Seseorang itu dinilai mengikut kawan-kawan yang rapat dengannya. Jika kawan-kawanya solehah, maka dia juga memiliki sifat yang sama.

Sabda Rasulullah s.a.w : “seseorang itu berada di atas agama kawannya. Oleh itu, perhatikanlah salah seorang kamu siapa kawannya”.-Riwayat Abu Daud dan al-Tirmizi dengan sanad yang Sahih.

How to fast healthily during Ramadan

With the month of Ramadan upon us it is useful to look at ways of trying to maintain a healthy diet whilst fasting. Fasting for 12 to 24 hours or more can lead to dizziness and fatigue and a lowering of metabolic rate as a means of conserving calories or energy. Here are some simple guidelines to make sure that your diet remains balanced and healthy during this fasting period:

Don't skip breakfast (Suhoor)
Even though sleep may seem far more appealing than waking up to force down some food, don't skip breakfast. Breakfast is the most important meal of the day. Research has shown that breakfast provides the essential energy and nutrients needed for concentration, while keeping hunger symptoms like headaches, fatigue, drowsiness and restlessness at bay. In addition, it speeds our metabolic rates. It is therefore vital to ensure an adequate intake at breakfast time.

Eat a wide variety of foods
When your daily intake is limited to two meals per day, you need to put extra effort into including foods from all the food groups. Our bodies need at least 40 different nutrients daily, to ensure that we grow properly and maintain good health. Although most foods contain more than one nutrient, no single food provides all the necessary nutrients. Moreover, foods have benefits that can't be replicated by a pill. So it is important to eat a wide variety of foods every day, to ensure that we get all of these nutrients. Select foods each day from each of the five food groups:

· Breads, cereals and other grain products

· Fruit and vegetables

· Meat, fish and poultry

· Milk, cheese and yoghurt

· Fats and sugars (these are low in nutrients & high in calories, so limit intake!)

Eat low glycaemic (GI) foods at breakfast to help control blood sugar levels
Carbohydrates are classified according to their glucose response or glyceamic index (GI). The GI measures how fast the carbohydrate of a particular food is converted to glucose and enters the bloodstream. The lower the GI, the slower the food is converted to sugar and the longer it satisfies your hunger. Selecting low GI foods helps maintain normal blood sugar, minimises hunger pangs & satisfies appetite without providing excess calories. Also, by controlling blood sugar levels, you prevent excessive eating binges as a result of low blood sugar levels. Remember to include low GI foods at each meal, and to avoid eating high GI foods on their own, but rather to mix them with low GI foods, which will give an intermediate GI overall.

Be aware of your cooking methods
By making small changes in your cooking habits, you can create great-tasting foods that are also healthy for you. Many of those treasured family-favourite recipes have a very high fat content for today's health-conscious living. Don't give up on your favourites – just convert them! Here's how:

· Always trim off excess fat from before cooking, or use venison, chicken and soya as lower fat options. Remove poultry skin & choose light meat (eg. breast).

· Cut down on fat intake during cooking:

- cook onions in a little water or vegetable stock rather than oil or butter

- use non-stick frying pans & non-stick sprays rather than oil or margarine

- bake, grill or roast foods rather than frying

- cook roasted meat or poultry on a wire rack so that the fat can drip off

- Steam or boil vegetables

- when preparing rice, noodles & other grains, season with herbs, spices & broths rather than added fat

- prepare soups, gravies & sauces in advance, so that they can be refrigerated, allowing you to remove the layer of fat that forms on top.

- Use herbs and spices to add flavour & zest to low-fat cooking. Basil, bay leaf, oregano, & rosemary add distinctive flavours & colours to meat & vegetables. Spices, like cinnamon, ginger & nutmeg enhance the sweet taste of foods, & seasoning blends, such as chilli powder, curry powder provide a complex array of flavours

· Avoid taking in too much salt

- Use garlic, dry mustard, pepper, onions, mushrooms & tomatoes to add flavour to meat and vegetables
- Add sliced lemon or lemon juice to white meats & fish

· Make healthy changes to recipes
Cut the fat in half - if a recipe requires cream or whole milk, use evaporated or fresh skim milk. If a recipe requires a whole egg, use two egg whites, etc.

Eat enough carbohydrate foods - especially those rich in fibre
These foods provide the body with energy. They are rich in B vitamins, and are an excellent source of fibre. Hi-fibre foods also fill you up more than low-fibre counterparts. Foods high in fibre include brown rice, wholegrains, fresh fruit and raw veggies.

Remember your fruits and vegetables
Fruit and vegetables add colour and variety to the menu. They are "protective" foods as they help the body fight off sickness and disease. They are also rich sources of a variety of vitamins, minerals, and fibre, and are low in calories.

Drink sufficient fluid
Always include water in your diet, and cut down on caffeine-containing beverages. Caffeine is a diuretic and will not provide adequate hydration.

We all know that maintaining a balanced diet by eating healthily has a vital influence on your well being. Try following the above principles so that this fast period does not sway too much from the principles of good nutrition.

Source: www.themodernreligion.com

This article provides useful advice on how to avoid some common problems encountered in Ramadhan. The advice should enable one to fast comfortably and enjoy fully the spiritual benefits of Ramadhan.

During Ramadhan, our diet should not differ greatly from normal and should be as simple as possible. We should be able to maintain our normal weight, neither losing nor gaining. However, if one is over-weight, Ramadhan is an ideal time to lose weight.

We should aim to consume slow digesting foods including fiber-containing foods. Slow-digesting foods last up to 8 hours, while fast-digesting foods last only 3 to 4 hours.

Slow-digesting foods are foods that contain grains and seeds like barley, wheat, oats, semolina, beans, lentils, whole meal flour, etc. (complex carbohydrates).

Fast-burning foods are foods that contain sugar, white flour, etc. (refined carbohydrates).

Fibre-containing foods are bran-containing foods, whole wheat, grains, seeds, vegetables like green beans, peas, sem (papry), marrow, mealies, spinach, methie, fruit with skin, dried fruit especially dried apricots, figs and prunes, almonds, etc.

Meals should be well-balanced, containing foods from each food group, i.e. fruits, vegetables, meat/chicken/fish, bread/cereals and dairy products. Fried foods should be limited. They cause indigestion, heart-burn, and weight problems.

AVOID


Fried and fatty foods.

Foods containing too much sugar.

Over-eating especially at sehri.

Too much tea at sehri. Tea makes you pass more urine taking with it valuable mineral salts that your body would need during the day.

Smoking cigarettes. If you cannot give up, cut down gradually starting a few weeks before Ramadhan.

EAT

Complex carbohydrates at sehri so that the food lasts longer.

Haleem is an excellent source of protein and is a slow-burning food.

Dates are excellent source of sugar, fibre, carbohydrates, potassium & magnesium.

Almonds are rich in protein and fibre with less fat.

Bananas are a good source of potassium, magnesium and carbohydrates.

DRINK

As much water or fruit juices as possible between iftar and bedtime so that your body may adjust fluid levels in time.


Problems to Avoid

CONSTIPATION - Constipation can cause piles (haemorroids), fissures (cracks in anal canal) and indigestion, with a bloated feeling.
Causes: Too much refined foods, too little water and not enough fibre in the diet.
Remedy: Avoid refined foods, increase water intake, use bran in baking, brown flour when making roti.

INDIGESTION AND WIND
Causes: Over-eating. Excessive fried and fatty foods, spicy foods, and foods that produce wind e.g. eggs, cabbage, lentils, fizzy drinks like Cola also produce gas.
Remedy: Do not over-eat, drink fruit juices or water. Avoid fried foods, add ajmor to wind-producing foods.

LETHARGY ('low blood pressure')
Excessive sweating, weakness, tiredness, lack of energy, dizziness, especially on getting up from sitting, paleness and feeling faint are symptoms associated with "low blood pressure". This tends to occur towards the afternoon.
Causes: Too little fluid intake, decreased salt intake.
Remedy: Keep cool, increase fluid and salt intake.
Caution: Low blood pressure should be confirmed by taking a blood pressure reading when symptoms are present. Persons with high blood pressure may need their medication adjusted during Ramadhan. They should consult their doctor.

HEADACHE
Causes: Caffeine and tobacco-withdrawal, too much exercise, lack of sleep, hunger usually occur during the day and worsen towards the evening. When associated with "low blood pressure", the headache can be quite severe and can also cause nausea before Iftar.
Remedy: Cut down caffeine and tobacco slowly starting a week or two before Ramadhan. Herbal and caffeine-free teas may be substituted. Reorganise your schedule during the Ramadan so as to have adequate sleep.

LOW BLOOD SUGAR
Weakness, dizziness, tiredness, poor concentration, perspiring easily, feeling shaky (tremor), headache, and palpitations are symptoms of low blood sugar.
Causes in non-diabetics: Excessive sugar consumption i.e. refined carbohydrates especially at suhur (sehri). The body produces too much insulin causing the blood glucose to drop.
Remedy: Eat something at sehri, and limit sugar-containing foods and drinks.
Caution: Diabetics may need to adjust their medication in Ramadan, consult your doctor.

MUSCLE CRAMPS
Causes: Inadequate intake of calcium, magnesium and potassium foods.
Remedy: Eat foods rich in these minerals e.g. vegetables, fruit, dairy products, meat and dates.
Caution: Those on high blood pressure medication and with kidney stone problems should consult their doctor.

PEPTIC ULCERS, HEART BURN, AND GASTRITIS
Increased acid levels in an empty stomach aggravate the above conditions. It causes a burning feeling in the stomach area and can extend up to the throat. Spicy foods, coffee, and Cola drinks worsen these conditions.
Medications are available to control acid levels in the stomach. People with proven peptic ulcers and hiatus hernia should consult their doctor well before Ramadhan.

KIDNEY STONES
Kidney stones may occur in people who have less liquids to drink. Therefore, it is essential to drink extra liquids so as to prevent stone formation.

JOINT PAINS
Causes: Extra salah during Ramadhan increases pressure on the knee joints. In the elderly and those with arthritis this may cause pain, stiffness, swelling and discomfort.
Remedy: Lose weight so that the knees do not have to carry any extra load. Exercise the lower limbs before Ramadhan so that they can be prepared for the additional strain. Being physically fit allows greater fulfilment, thus enabling one to be able to perform salah with ease.

Source: Dr. Farouk Haffejee
Islamic Medical Association of South Africa - Durban

ADAB BERPUASA DAN SOLAT TARAWIH

Oleh NAZMI AIDARUS

Sumber: http://www.utusan.com.my/

Setiap orang yang mengerjakan puasa perlu mematuhi beberapa peraturan dan adab yang boleh menyempurnakan ibadah tersebut. Antara yang terpenting adalah:

1. Menjaga lidah daripada berdusta, mengumpat dan mencampuri urusan orang lain yang tiada kena-mengena dengannya;

2. Memelihara mata dan telinga daripada melihat dan mendengar perkara yang dilarang oleh syarak dan yang sia-sia;

3. Mengawal perut daripada merasai makanan dan minuman yang haram atau yang mengandungi unsur syubhat terutama ketika berbuka dan berusaha sedaya mungkin untuk menghasilkan pemakanan yang halal lagi bersih.

Ulama silam pernah berpesan: “Apabila kamu berpuasa maka perhatikanlah apa yang akan dijadikan makanan berbukamu dan di manakah kamu akan berbuka?” Ia adalah panduan yang terbaik bagi mengawasi diri daripada terjebak dengan unsur-unsur makanan yang tidak halal;

4. Berusaha menjaga kesemua pancaindera dan anggota tubuh badan daripada mendekati atau melakukan maksiat dan perkara yang sia-sia. Dengan demikian ibadah puasanya akan suci dan sempurna. Terdapat ramai yang memenatkan diri dengan berlapar dan berdahaga, membiarkan diri terdorong kepada perlakuan dosa dan noda, kerana itu puasanya rosak binasa dan keletihannya tidaklah berbaloi sebagaimana maksud sabda Rasulullah s.a.w.: Ramai yang berpuasa tidak mendapat ganjaran daripada puasanya melainkan lapar dan dahaga. (Riwayat an-Nasaei)

Meninggalkan maksiat menjadi kewajipan kepada seluruh orang Islam sama ada mereka sedang berpuasa atau tidak. Apatah lagi bagi yang berpuasa, ia lebih dituntut dan diwajibkan. Sabda Rasulullah, Puasa itu adalah ‘perisai', sekiranya seseorang daripada kalangan kamu sedang berpuasa janganlah dia bercakap kotor, melakukan keburukan dan berbuat bodoh. Jika ada orang lain yang mengejinya atau cuba memeranginya maka hendaklah dia katakan kepada orang itu: “Saya sedang berpuasa.” (Riwayat Bukhari dan Muslim);

5. Jangan membanyakkan tidur pada siang harinya dan makan pada malamnya, bahkan bersederhanalah pada kedua-duanya bagi menyelami kejerihan lapar dan dahaga. Dengan demikian sanubarinya terkawal, keinginan nafsunya kurang dan hatinya ceria. Itulah rahsia dan intipati puasa yang perlu dicapai;

6. Jauhkan diri daripada mengikut dorongan nafsu ketika berbuka dengan beraneka jenis makanan yang lazat-lazat. Sebaik-baiknya adat makannya sama sahaja pada bulan puasa dan bulan-bulan yang lain. Penggemblengan diri dalam mengurangkan tuntutan jasmani dan keinginan perasaan memberikan kesan yang positif terhadap kecerahan hati nurani yang amat dituntut terutama pada bulan Ramadan.

Mereka yang menjadikan keinginan nafsu perut sebagai tunggangan akal ketika berbuka yang menyalahi kebiasaan pada bulan-bulan lain sebenarnya terpedaya dengan pujukan iblis. Rayuannya bertujuan menghilangkan barakah (berkat) ibadah puasa mereka, nikmat limpahan ketenangan daripada Allah s.w.t., kekhusyukan diri ketika bermunajat dan berzikir kepada-Nya.

Kenyang

Sepatutnya orang yang berpuasa mengurangkan kadar pemakanannya sehingga terserlah kesan puasa itu kepada dirinya. Kekenyangan adalah punca kelalaian, kealpaan, keras hati dan malas untuk taat kepada Allah s.w.t..

Sabdanya: Takungan jelek yang dipenuhkan oleh manusia adalah kantong perutnya, memadailah baginya beberapa suapan yang dapat meneguhkan tulang belakangnya. Jika dia enggan maka berikanlah sepertiga (bahagian perutnya) untuk makanan, sepertiga kedua untuk minuman dan sepertiga terakhir bagi pernafasannya. (Riwayat Ahmad dan at-Tarmizi)

Terdapat ulama yang mengungkapkan kata-kata berikut: “Sekiranya perutmu kenyang anggota-anggota lain akan lapar (akan menurut turutan nafsu) tetapi sekiranya perutmu lapar kesemua anggotamu akan kenyang.”

As-Salaf as-Soleh (mereka yang terdahulu) mengurangkan perkara kebiasaan dan dorongan diri serta memperbanyakkan amal ibadat pada bulan Ramadan secara khusus bahkan itulah adat mereka sepanjang masa;

7. Tidak menyibukkan diri dengan urusan duniawi pada bulan Ramadan, bahkan mengambil kesempatan bagi beribadat kepada Allah dan mengingati-Nya sebaik mungkin. Justeru, dia tidak melakukan perkara duniawi melainkan sekadar keperluan hariannya atau kepada mereka yang berada di bawah tanggungannya. Demikian yang selayaknya dilakukan pada bulan Ramadhan yang mulia ini sama seperti pada hari Jumaat yang sepatutnya dikhususkan bagi amalan akhirat;

8. Mempraktikkan amalan sunah seperti segera berbuka apabila masuk waktunya, berbuka dengan buah tamar (kurma) dan jika ia tiada memadailah dengan segelas air serta melambatkan makan sahur.

Nabi s.a.w. berbuka dahulu sebelum Baginda mengerjakan solat Maghrib. Sabda baginda: Umatku sentiasa berada dalam keadaan baik (berkat) selama mana mereka mempercepatkan berbuka (apabila masuk waktunya) dan melambatkan makan sahur. (Riwayat Bukhari dan Muslim);

9. Menyediakan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa sekalipun dengan beberapa biji tamar atau segelas air. Sabda baginda s.a.w.: Sesiapa yang menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa baginya ganjaran seumpama pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi sedikitpun pahalanya (orang yang berpuasa). (Riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Khuzaimah)

10. Memenuhi malamnya dengan amalan sunat seperti solat terawih, witir dan sebagainya.

Adalah dinasihatkan kepada para imam supaya tidak mempercepatkan solat terawihnya seperti mana amalan kebiasaan di masjid dan surau.

Perbuatan tersebut menjejaskan mutu ibadat solat tersebut kerana meninggalkan ‘wajib-wajib' solat seperti meninggalkan tomakninah semasa rukuk dan sujud, mencacatkan bacaan al-Fatihah sebagaimana sepatutnya lantaran ingin kecepatan dalam mengejar waktu sehingga menyebabkan makmum di belakang tertinggal rukun-rukun penting dalam solatnya. Amalan terawih seperti itu adalah tidak sempurna dan berkurangan pahalanya.

Oleh itu berwaspadalah terhadap cara demikian dengan kembali mengamalkan ibadah solat seperti waktu-waktu lain, menyempurnakan kiam, bacaan al-Fatihah, rukuk, sujud, khusyuk, hadir hati dan semua peradaban solat dan rukunnya.

Bagi makmum pula disyorkan supaya sentiasa bersama imamnya sepanjang solat terawih itu sehinggalah selesai sama ada 20 rakaat ataupun lapan rakaat. Sabda Rasulullah s.a.w., Apabila seseorang menunaikan solat bersama imamnya sehinggalah imam itu (selesai dan) beredar, dikirakan untuknya (makmum) pahala kiam semalaman. (Riwayat an-Nasaei)

- NAZMI AIDARUS ialah Pegawai Hal Ehwal Islam, Jabatan Mufti Negeri Terengganu.

KELEBIHAN RAMADHAN

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang mempunyai banyak kelebihan. Kedatangannya selepas dua bulan yang juga tidak kurang keistimewaannya iaitu Rejab dan Sya'ban. Bagi tujuan menyuburkan rasa tanggungjawab dan rasa ingin menambahkan ibadat kepada Allah sepanjang Ramadhan ini, di sini dibawa beberapa hadis yang menceritakan mengenai kelebihannya.

1. Abu Hurairah menyatakan : Telah bersabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : Apabila telah tibanya Ramadhan, dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup segala pintu neraka dan diikat segala syaitan. -Hadis dikeluarkan oleh imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad dan Baihaqi-

2. Daripada Abu Hurairah daripada Rasulullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud :Sesiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan nescaya akan diampuninya segala dosanya yang telah lalu. - Diriwayat oleh imam Nasai'e, Ibn majah, Ibn Habban dan Baihaqi-

3. Abu Hurairah telah berkata : Aku telah mendengar Rasulullah S.A.W bersabda tentang Ramadhan yang bermaksud : Sesiapa yang mendirikannya(Ramadhan) penuh keimanan dan keikhlasan diampunkan baginya apa dosanya yang telah lalu. - Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Tarmizi, Abu Daud, Nasai'e,Malik,Ahmad dan Baihaqi-

4. Daripada Abu Hurairah telah berkata: Rasullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Sembahyang yang difardhukan kepada sembahyang yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan Jumaat kepada Jumaat yang sebelumnya merupakan penebus apa antara keduanya, dan bulan kepada bulan(iaitu Ramadhan) merupakan kaffarah apa antara keduanya melainkan tiga golongan : Syirik kepada Allah, meninggalkan sunnah dan perjanjian (dilanggar). Telah berkata Abu Hurairah : Maka aku tahu perkara itu akan berlaku, maka aku bertanya: Wahai Rasulullah! adapun syirik dengan Allah telah kami tahu, maka apakah perjanjian dan meninggalkan sunnah? Baginda S.A.W bersabda : Adapun perjanjian maka engkau membuat perjanjian dengan seorang lain dengan sumpah kemudian engkau melanggarinya maka engkau membunuhnya dengan pedang engkau, manakala meninggal sunnah maka keluar daripada jamaah(Islam).-Hadis riwayat Ahmad, Al-Hakim, dan Baihaqi-

5. Daripada Abi Soleh Az-zayyat bahawa dia telah mendengar Abu Hurairah berkata: Rassullah S.A.W telah bersabda yang bermaksud : Setiap amalan anak Adam baginya melainklan puasa maka ia untukKu dan Aku akan membalasnya. Dan puasa adalah perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang menghampiri(bercumbu) pada hari itu dan tidak meninggikan suara.Sekiranya dia dihina atau diserang maka dia berkata : Sesungguhnya aku berpuasa demi Tuhan yang mana diri nabi Muhammad ditanganNya maka perubahan bau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari qiamat daripada bau kasturi, dan bagi orang berpuasa dua kegembiraan yang mana dia bergembira dengan keduanya apabila berbuka dia bergembira dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu Tuhannya dia gembira dengan puasanya. -Hadis riwayat imam Bukhari, Muslim, Nasai'e, Ahmad, Ibn Khuzaimah, Ibn Habban dan Baihaqi-

PENERANGAN HADIS

1. Semua hadis menceritakan betapa besarnya kelebihan bulan Ramadhan untuk kita sama-sama menghidupkannya dengan segala amalan sunnah.

2. Pintu syurga dibuka sepanjang Ramadhan, manakala pintu neraka pula ditutup. Ini menggambarkan bagaimana Allah begitu mengasihani hambaNya yang taat beribadat dan menurut segala perintahNya.

3. Syaitan diikat sepanjang bulan Ramadhan agar kita dapat menunaikan segala ibadat dengan penuh keikhlasan. Tetapi kita perlu ingat bahawa kawan syaitan yang berada pada diri kita iaitu nafsu akan menggantikan tugas syaitan jika kita lalai.

4. Pentingnya keikhlasan dan keimanan kita dalam menunaikan ibadat.

5. Puasa mampu menjadi perisai diri daripada terjebak ke lembah maksiat, begitu juga ia mampu menghapuskan segala dosa-dosa yang lepas jika kita benar-benar bertaubat.

6. Kita mesti menghidupkan sunnah yang mana yang paling besar ialah berada dalam jemaah Islam terutama di dalam mengembalikan semula khilafah Islamiah yang telah lama dihancurkan iaitu pada 1924.

7. Jauhkan daripada syirik pada Allah sama ada berbentuk perbuatan, niat ataupun percakapan. Kita mesti mematuhi segala perjanjian yang dibuat selagi tidak melanggar hukum syarak.

8. Kita mesti berpuasa pada semua anggota bukannya pada makan dan minum sahaja.

9. Bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada bauan kasturi.

10. Orang berpuasa akan mengecapi dua kegembiraan iaitu ketika berbuka dan apabila bertemu Allah kelak.

11. Di dalam menunaikan ibadat puasa kita mesti banyak bersabar dan jangan suka berbual kosong apatah meninggikan suara apabila bercakap.

KHASIAT BUAH KURMA

Kurma adalah sejenis tumbuhan (Palma) atau dikenali dalam bahasa saintifiknya sebagai Phonex dactylifera yang berbuah dan boleh dimakan sama ada yang masak atau yang mentah. Kebanyakan pokok kurma tumbuh di negara-negara Arab dan mempunyai berbagai-bagai jenis. Antara kurma yang terkenal ialah kurma Mekkah dan Madinah yang dikatakan mempunyai berpuluh-puluh jenis. Dikalangan penduduk di negara-negara Arab kurma adalah makanan utama mereka, malah dikalangan orang kita juga kurma sudah menjadi bahan makanan yang digemari. Selain rasanya yang manis dan tahan lama serta tidak perlu dimasak, kurma juga mempunyai khasiat yang banyak dan menjadi makanan utama Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Diriwayatkan daripada Abdullah bin Jaafar katanya : "Aku melihat Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam memakan buah-buahan dengan kurma masak.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menyebutkan tentang khasiat sejenis kurma yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang bermaksud :

"Diceritakan oleh Jumaah bin Abdullah yang disampaikan oleh Marwan yang mendapat berita daripada Ibnu Hashim bahawa Amir bin Saad mendengar bapanya meriwayatkan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : "Sesiapa yang memakan 7 biji tamar ‘Ajwah’ dia akan terkawal daripada kejutan syaitan dan sihir pada hari itu".

Khasiat kurma "Ajwah" sebagaimana yang tersebut di dalam hadis di atas merupakan satu kelebihan yang dikurniakan Allah Subhanahu Wataala sesuai dengan kemuliannya sebagai jenis kurma pertama yang ditanam sendiri oleh Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Terdapat juga di dalam al-Qur’an ayat yang menyatakan tentang kelebihan buah kurma ini, yang dialami oleh Sayydatuna Maryam ketika beliau mengandung Nabi Isa ‘Alaihi Salam sebagaimana tersebut di dalam surah Maryam ayat 25 :


Tafsirnya : "Dan goncangkan batang kurma itu kepadanya, nanti ia gugurkan atasmu kurma yang masak.

(Surah Maryam : 25)

Ayat di atas menjelaskan tentang khasiat buah kurma kepada kaum wanita yang sedang dalam nifas, bila mana Allah memerintahkan Maryam memakannya sedang beliau dalam keadaan lemah selepas bersalin. Penemuan kajian sains tentang khasiat buah kurma yang kaya dengan unzur zat besi dan kalsium telah membuktikan bahawa perubatan cara Islam yang terkandung di dalam al-Qur’an dan hadis Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bukanlah jenis perubatan yang semata-mata sesuai dengan keadaan iklim masyarakat Arab sahaja atau sudah ketinggalan zaman, tetapi ia adalah perubatan yang diiktiraf oleh dunia antarabangsa. Malah ia lebih baik daripada ubat-ubatan moden yang menggunakan berbagai campuran dadah yang boleh mengakibatkan kesan sampingan yang lain.

Unsur zat besi dan kalsium yang terdapat di dalam buah kurma adalah unsur yang paling tinggi bagi membentuk susu ibu. Bagi Ibu-ibu yang mempunyai masalah kekurangan susu, maka dengan memakannya dapat menggalakkan pertambahan kandungan susu. Ianya juga berperanan dalam pertumbuhan kanak-kanak damit dan pembentukan darah dan sumsum tulang. Antara kajian lain yang dijalankan membuktikan bahawa kurma antara makanan yang paling pantas diproses sebagai bekalan tenaga. Kurma tersebut akan segera dibakar dan ia akan disalurkan ke bahagian anggota lain dan otak.

Berdasarkan ini juga Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan kita supaya berbuka puasa dengan buah kurma sebagaimana sabdanya daripada Anas bermaksud :

"Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam berbuka puasa dengan beberapa biji buah kurma sebelum sembahyang. Sekiranya tiada terpadat kurma, maka Baginda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam akan berbuka dengan beberapa biji anggur. Sekiranya tiada anggur, maka Baginda meminum beberapa terguk air.

(Hadis riwayat Ahmad)

Sehubungan dengan hadis ini ada beberapa hadis lain yang menganjurkan agar kita berbuka puasa dengan kurma. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, beliau berkata : "Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasalla berbuka dengan kurma dan barangsiapa yang tidak mendapatkannya maka hendaklah ia berbuka dengan air kerana sesungguhnya air itu pembersih.

Antara hadis lain yang menyatakan kelebihan buah kurma :


Maksudnya : Daripada Adiy bin Hatim, ia berkata : "Saya mendengar Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda : "Hindarilah api neraka walaupun (dengan memberi sedekah) sebelah buah kurma.

Hadis ini menerangkan kemuliaan buah kurma, iaitu walaupun dengan hanya kita bersedekah sebelah buah kurma kita terhindar daripada api neraka.

Jadi bagi orang-orang yang mementingkan kesihatan mereka agar sentiasa dapat dijaga dengan baik, buah kurma adalah amat sesuai dijadikan sebagai salah satu makanan harian mereka khususnya di waktu pagi sebelum memulakan sebarang tugas harian. Khasiat kurma juga adalah sesuai dan baik bagi pertumbuhan kanak-kanak.

Mudah-mudahan dengan amalan memakan kurma yang berterusan, kita terhindar daripada berbagai kemungkinan dan dapat meneruskan tugas harian serta beribadat kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Selamat Menyambut Ramadhan

Kepada rakan-rakan Muslimin dan Muslimah, selamat menyambut kehadiran bulan Ramadhan.Selamat berpuasa. Tambahkan ibadat lebih banyak dengan ikhlas untuk mendapat keredhaan Allah. Selain itu, memberi sedekah pada bulan Ramadhan pahalanya 70 kali ganda drpd biasa. Semua kebaikan dibalas pahala 70 kali ganda. Jadi, sama-sama la kita berdoa agar kita mendapat keredhaan Allah di bulan yang mulia ini. Allahu Akbar!!!